Sejarah

No comments
Kilas Sejarah PP. MUS-YQ

Pada tahun 1986 pon-pes kwanaran dibangun untuk menampung anak-anak  berusia 6-7 tahun yang ingin menghafal Al-Qur’an dengan kapasitas 6 anak. Tahun demi tahun semakin banyak santri yang berminat mendalami ilmu di pon-pes tersebut. Mencermati perkembangan santri yang semakin banyak, Pihak Keluarga Romo KH. Arwani Amin bersama Pengurus Yayasan Arwaniyyah mencarikan lokasi untuk didirikan Pondok Tahfidh Kanak-Kanak Yanbu’ul Qur’an.
Tiga tahun kemudian (1989) Beliau mendapat sebilah tanah di desa Krandon yang lebih representatif. Semua santri yang ada di Kwanaran diboyong ke desa Krandon.
Setelah santri kanak-kanak Tahfidh Al Qur’an pindah ke Krandon, berkembang pemikiran untuk memberi kesempatan pada santri yang belajar di madrasah formal guna mendalami ilmu baca Al Qur’an dan Ilmu Syari’at, maka pada Hari Rabu Pon, 9 Jumadil Akhiroh 1411 H / 25 Desember 1990 M, Romo KH. M. Arifin Fanani resmi diberi amanat untuk bermukim di Kwanaran.
Saat itulah babak baru pondok ini dimulai (pada waktu itu belum ada namanya). Genap 5 hari, kemudian ada 5 santri yang mengaji di pondok ini hingga akhirnya santri yang mondok bertambah menjadi sekitar 25 santri.
Kemudian KH. M. Arifin Fanani beserta Romo KH. Mc. Ulin Nuha Arwani, KH. Mc. Ulil Albab Arwani, dan KH. M. Manshur Maskan bermusyawarah dalam memberi nama pesantren tersebut.
Adalah MUS-YQ, nama yang akhirnya tersimpulkan dari hasil musyawarah tersebut. Dinukil dari kata “MUS”, yakni nama pesantren di Sarang, tempat KH. M. Arifin Fanani menimba ilmu dulu dan dari kata “YQ” (Yanbu’ul Qur’an) sebagai qorinah MUS-YQ juga termasuk cabang dari pesantren Yanbu’ul Qur’an. Hingga akhirnya pesantren ini populer dengan nama PP. MUS-YQ. Namun istilah Pondok Kwanaran” masih tetap abadi hingga kini.

No comments :